SELAMAT DATANG DI BLOG INFORMASI SAFETY SAYA

Rabu, 23 Juli 2014

Yang berbahaya di lingkungan kita

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2 . PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

UDANG + VITAMIN C = RACUN

Vitamin C sangat di butuhkan bagi tubuh kita dan udang merupakan makanan yang berkhasiat untuk meningkatkan kecerdasan otak dan daya ingat. Tapi apa yang terjadi apabila kita selesai makan udang kemudian mengkonsumsi Vitamin C…?
Dari beberapa khasus yang terjadi Udang + Vitamin C dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Hal ini terjadi apabila kita mengkonsumsi Udang diikuti dengan mengkonsumsi Vitamin C.
Udang mengandung Arsenic Pentoxide (As2O5) yang apabila setelah kita mengkonsumsi udang lalu mengkonsumsi vitamin C maka akan terjadi reaksi kimia yang membuat Arsenic Pentoxide (As2O5) berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3)yang sangat beracun yang menggakibatkan pendarahan pada organ tubuh manusia bahkan bisa menyebabkan kematian.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari . Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai “pelindung ” makanan. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan . Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran pernapasan atau ngan kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb.
Sebagai usaha pencegahan , taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

B . Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

”Mari jadikan KESEHATAN sebagai prioritas dalam aktivitas no. 1 hidup kita. Bukankah mencegah jauh lebih baik dibandingkan mengobati? Mari PEDULI pada kesehatan kita.”

7 PENYEBAB KECELAKAAN

Mari kita lihat
Contoh Kasus berikut ini !!!
Jatuh dari ketinggian Fatal

Pada 7 Maret 2008 seorang rekan mengamati pendirian sebuah tower crane. Melihat kurangnya akal sehat di situs, ia mendekati supervisor. Tanggapan adalah sebagai berikut "TIDAK MASALAH" - mereka adalah para ahli dan telah melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun di UAE.

Kebetulan ia mengambil beberapa gambar dan pada akhir hari ada kematian.

Kadang-kadang kita semua perlu panggilan bangun untuk mengingatkan kita, bahwa lebih percaya diri karena sifat berulang dari pekerjaan dan 'pengalaman' mengawasi prosedur keselamatan dan pencegahan dapat menyebabkan hasil yang FATAL.

Tolong sampaikan kepada rekan-rekan dan kontraktor bekerja sama.









Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari contoh accident tersebut…???

7 Penyebab Umum Kecelakaan
  1. Jalan Pintas (Short Cut)
  2. Percaya Diri Berlebihan
  3. Memulai Pekerjaan Dengan Instruksi Yang Tidak Lengkap
  4. Kerapian Kerja Yang Jelek (Housekeeping)
  5. Mengabaikan Prosedur Keselamatan
  6. Gangguan Mental Dari Pekerjaan
  7. Gagal Untuk Menyiapkan Rencana Sebelum Kerja
1. Jalan Pintas……..Short Cut
Setiap hari kita membuat keputusan dimana diharapkan dapat membuat pekerjaan kita lebih cepat dan lebih efisien.

Tetapi apakah Anda pernah memikirkan penghematan waktu yang dilakukan akan menimbulkan resiko terhadap keamanan diri Anda, atau keselamatan pekerja lain?.

Jalan Pintas yang mengurangi keselamatan Anda pada suatu pekerjaan bukan merupakan jalan pintas, tetapi sebuah peningkatan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
2. Percaya Diri Berlebihan
Percaya Diri merupakan sesuatu yang bagus.
Overconfidence yang terlalu berlebihan dari sesuatu yang baik, seperti menganggap “Hal itu tidak akan pernah terjadi pada diri saya” merupakan sikap yang dapat membuat prosedur, peralatan, atau metode tidak dilaksanakan dengan benar dalam bekerja.
Hal ini adalah merupakan pencetus timbulnya suatu kecelakaan
3. Memulai Pekerjaan Dengan Instruksi Yang Tidak Lengkap
Untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan benar, hal pertama yang Anda butuhkan adalah informasi yang lengkap.

Apakah Anda pernah melihat seorang pekerja yang melakukan pekerjaan dengan instruksi pekerjaan yang tidak begitu jelas (hanya beberapa bagian)?.

Jangan malu bertanya untuk mendapatkan penjelasan mengenai prosedur pekerjaan dan tindakan keselamatan.
Bukan hal yang bodoh untuk bertanya, sebaliknya hal yang bodoh jika Anda tidak bertanya”.
4. Kerapian Kerja Yang Jelek (Housekeeping)
Ketika pelanggan, manajer atau orang-orang safety berjalan melalui unit Anda, kerapian merupakan indikator penting dari sikap seseorang mengenai kualitas, produksi dan keselamatan.

Kerapian kerja yang jelek akan menciptakan bahaya dari berbagai unsur.

Area yang ditata dengan baik, menciptakan standar yang akan diikuti oleh unit lain.
Kerapian kerja yang baik merupakan sebuah kebanggaan dan keselamatan.
5. Mengabaikan Prosedur Keselamatan
Dengan sengaja mengabaikan prosedur keselamatan dapat membahayakan Anda dan rekan kerja Anda.
Anda dibayar untuk mengikuti kebijaksanaan perusahaan mengenai keselamatan bukan untuk membuat peraturan sendiri……..
Causal” about safety can lead to a casualty!


6. Gangguan Mental Dari Pekerjaan
Mengalami hari yang jelek di rumah dan memikirkannya di kantor adalah kombinasi yang berbahaya.
Menghilangkan pelindung “mental” dapat menghilangkan fokus Anda terhadap prosedur keselamatan kerja.
Anda juga bisa terganggu ketika sedang sibuk bekerja seseorang teman datang untuk berbicara/bercanda ketika Anda sedang bekerja,
Jangan melepaskan perhatian dari mesin”walaupun hanya satu menit”.
7. Gagal Untuk Menyiapkan  Rencana Sebelum Kerja
Kecelakaan dapat terjadi akibat kurangnya perencanaan sebelum bekerja

Apakah pada saat sebelum bekerja kita sudah memikirkan hal-hal sbb :
  1. Apakah saya sudah mengetahui bahaya pada pekerjaan ini?
  2. Apakah saya sudah menggunakan tool yang tepat ?
  3. Apakah saya mengetahui prosedur pekerjaan ini ?
  4. Apakah saya sudah menggunakan APD yang tepat

Sekarang ini banyak pembicaraan mengenai Job Safety Analysis
JSA adalah cara yang efektif untuk memberikan gambaran terbaik mengenai bekerja secara aman dan efektif
(JSA : tahap-tahap apa yang perlu untuk menyelesaika pekerjaan, bahaya masing-masing tehap, dan bagaimana menghilangkan atau mengurangi bahaya-bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja)